Bagai Bunga, Aku Masih Ingin Tumbuh Mekar. Jangan Ajak Nikah Adek Dulu Bang!

Bagai Bunga, Aku Masih Ingin Tumbuh Mekar. Jangan Ajak Nikah Adek Dulu Bang!

Setiap orang akan tumbuh semakin dewasa. Seiring bertambahnya usia, membuat diri kita berfikir bahwa kita harus menjadi semakin baik. Kita berusaha melakuan berbagai hal untuk menambah kualitas diri. Namun beriring usia itu pula, kita pun telah tumbuh menjadi sosok yang mendapat perhatian orang lain. Entah itu banyak orang, atau hanya satu orang saja. Kita menjadi sosok yang diharapkannya, padahal usia kita terhitung masih cukup belia. Kita tak bisa mencegah orang lain untuk meperhatikan kita, atau memberi perhatian pada kita. Pada dasarnya memang diri ini senang jika diberikan perhatian yang baik, apalagi itu bermanfaat.

"Terima kasih telah memperhatikanku Bang, adek seneng sih. Tetapi jangan berlebihan, adek masih kecil"

Tidak terkecuali perhatian yang menjurus rasa cinta. Kita bisa tahu atau mungkin sedikit menerka, perhatian seseorang itu dibumbui rasa cinta atau tidak. Apakah benar-benar sebuah perhatian tanpa meminta balasan, atau mungkin perhatian yang menyimpan maksud dibaliknya. Kita hanya bisa menerka, yang terkadang harus tersenyum sendiri karena merasakan betapa unik dan lucunya ia memberi perhatian kepada kita. Atau tersenyum karena senang mendapatkan perhatiannya. Namun, kala diri kita telah berkomitmen tidak ingin bermanja-manja dengan cinta dahulu. Kita masih ingin mengejar cita-cita, tentu kita ingin membatasinya.

"Abang, adek masih ingin sekolah Bang. Jangan rayu terus lah!"

Bukannya sok jual mahal, atau begitu jaim dengan berbagai perhatian yang diberikan. Kita hanya menyadari bahwa kita masih mempunyai kewajiban untuk belajar, atau sebuah keinginan untuk terus belajar. Kita masih ingin mengembangkan potensi diri, tidak ingin segera jatuh kepelukan orang lain atas dasar cinta. Bukan niat hati untuk selalu menolak, atau tak mau menerima ajakan untuk berbagi hati. Namun sudah ada keyakinan dalam diri ini, bahwa cinta ini harus ditunda untuk diberikan sepenuhnya kepada sosok yang tepat. Sosok yang mau menunggu kita hingga kita telah mewujudkan apa yang kita inginkan.

"Jika adek jadi orang yang lebih baik, kan nggak ada ruginya buat Abang?"

Kita tak ingin akhirnya berhenti bercita-cita, karena si dia menginginkan bersama kita segera. Kita tentu masih ingin terbang ke langit luas. Masih ingin mencoba banyak hal, kelihatanya masih terlalu dini untuk singgah menjadi milik orang. Kita masih ingin tumbuh mekar, kita masih ingin menjadi sosok terindah dari diri kita. Ada keinginan untuk bisa menambah kualitas diri. Ada kalanya memang justru banyak komentar miring tentang komitmen kita, seolah kita begitu angkuh mengejar cita-cita hingga sok cuek kepada sosok-sosok yang menyapa datang. Biarlah, toh orang yang siap menunggu kita maka dialah yang sebenarnya sadar bahwa kita sedang menjadi yang terbaik untuk dirinya.

"Bunga ini masih ingin tumbuh, jangan batasi mekarnya Bang."

Kita masih ingin tumbuh dan berkembang. Kita tak ingin seketika berhenti setelah lama berusaha, hanya karena rayuan manis dari seseorang. Kita tak ingin termabukan oleh gombalan-gombalan yang penuh romantisme. Kita ingin kebal terhadapnya, kita masih ingin ranting-ranting kemampuan yang ada pada diri kita agar bisa tumbuh dan semakin indah mempersiapkan mekarnya. Kita yakin, semakin baik seseorang maka semakin banyak pula yang siap bersamanya.

"Petiklah saat sudah mekar, pasti sangat indah bunganya".

Jika dia mau menunggu kita, mau menanti dalam waktu sebentar. Niscaya kita sudah menjadi lebih baik, atau setidaknya telah berusaha menambah kualitas diri. Tentu hal itu baik buatnya pula, tergantung ia mau menerima alasan itu atau tidak. Jika ia tidak mau menunggu ya tidak apa-apa, toh bunga yang mekar indah akan banyak yang berusaha memetiknya. Itulah filosofinya, sosok yang punya kualitas baik maka banyak orang yang mengharapkannya.

"Jadi tungguin adek ya bang, adek sedang berusaha menjadi sosok yang lebih baik".


0 Response to "Bagai Bunga, Aku Masih Ingin Tumbuh Mekar. Jangan Ajak Nikah Adek Dulu Bang!"

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.