Belajar Dari Undangan Nikahan Mbak Kahiyang Dan Mas Bobby, Tanpa Penulisan Gelar Akademik dan Religius di Dalamnya

Undangan Nikah Tanpa Gelar Akademik
image : tribunnews.com
Salah satu hal yang menarik perhatian saya di pernikahan Mbak Kahiyang dan Mas Bobby, di dalam undangan pernikahan mereka itu tak ada gelar religius ataupun gelar akademik yang dituliskan di nama mereka. Padahal keduanya merupakan lulusan magister salah satu kampus ternama di Indonesia. Begitupun nama orang tua mereka pun ditulis tanpa gelar religius dan gelas akademik pula. Bisa jadi hal itu suatu contoh bentuk kesederhanaan, bisa pula mereka paham dimana mereka harus menempatkan gelar itu sesuai pada tempatnya. Mereka tahu pernikahannya bukan acara seminar atau acara pengajian.

Pastilah diri kita sudah sering mendapatkan undangan pernikahan dari teman-teman kita. Atau kita sering melihat berbagai undangan pernikahan yang tak sengaja kita baca. Tak jarang kita menemukan di barisan nama para calon mempelai itu terlihat begitu panjangnya. Tertulisan gelar A, B , C , D. Hingga nama mereka seolah berjejer rapi dengan gelar-gelar yang mungkin kita tidak tahu artinya. Entah itu gelar akademik, gelar kehormatan, atau gelar religiusitas. Belum lagi nama orang tua mereka yang tertuliskan berbagai gelar pula. Hingga saat kita membacanya, kita disuguhkan dengan pemandangan prestasi pendidikan atau prestasi lainnya di nama-nama itu.

"Emang mereka mau mengadakan seminar ya? Gelar akademik sepanjang itu kok dicantumkan. Emang mereka akan menghadiri pengajian ya? kok gelar religiusnya ditulis dengan tebal."

Setidaknya mungkin celoteh seperti di atas yang terlontar dari orang-orang. Namanya hidup di dunia yang penuh orang, kita tidak akan terlepas dari komentar orang lain. Tinggal kita siap menerimanya atau malah sinis mendengarnya. Memang menuliskan gelar-gelar yang kita miliki datau dimiliki orang tua kita, hal itu bukan suatu yang bisa divonis salah dengan mudahnya. Karena hal itu adalah hak kita masing-masing, kecuali di suatu saat ada sebuah undang-undang yang membahasa tentang penulisan gelar. Hehehe, namun tak perlu seekstrim itu. Gelar yang ada itu memang sepantasnya kita tempatkan di tempat dan waktu yang tepat. Tidak selalu kita mengatakan kepada orang lain untuk menunjukkan gelar yang kita punya.


"Pendidikan yang telah kita capai tujuannya bukan untuk meminta-minta dihargai orang lain. Pendidikan yang telah kita capai justru harus bisa membuat kita mampu menghargai orang lain. Karena orang yang berpendidikan mesti lebih memahami tentang hakikat keilmuannya."

Namun, bukan berarti orang yang mencetak undangan nikahnya dengan mencantumkan gelar mereka itu adalah orang yang tidak sederhana atau tidak paham menempatkan gelar. Bisa jadi, mereka ingin menghargai dan mengapresiasi pendidikan dan prestasi yang selama ini mereka perjuangkan. Hingga ada yang menjadikannya sebagai informasi kepada orang lain, untuk mengenalkan calon pendampingnya. Seperti ini lho calonnya, seperti ini lho pendidikannya, Hal itu juga bisa memotivasi diri sendiri dan orang lain. Yups, semua memang tergantung diri kita sendiri. Kita punya niat dan alasannya tersendiri, terpenting alasan itu benar. Tidak hanya ikut-ikutan, atau hanya ingin sekadar menebar gengsi dan menghias nama kita menjadi semakin panjang. Bukan pula untuk sekadar mengaharapkan pujian dan sanjungan dari orang lain.

"Hal itu karena undangan pernikahan itu esensinya adalah sebuah undangan untuk mengharapkan kedatangan orang lain serta mengharapkan doa-doa dari mereka. Agar pernikahan yang kita akan lakukan bisa berjalan lancar dan membawa kebarokahan kebahagiaan bagi kita nantinya."


0 Response to "Belajar Dari Undangan Nikahan Mbak Kahiyang Dan Mas Bobby, Tanpa Penulisan Gelar Akademik dan Religius di Dalamnya"

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.