Cinta Memang Tak Tahu Datangnya, Namun Kita Tetap Punya Pilihan Untuk Membiarkannya Tumbuh Atau Tidak.



Cinta itu memang perasaan yang unik, ia bisa hadir kapan saja tanpa diduga. Ia juga bisa tak datang-datang walau banyak sosok istimewa yang berada di sekeliling kita. Kita pun jadi menyadari, bahwa cinta memang tak bisa dipaksa ada. Perasaan yang unik itu memang benar-benar tumbuh begitu saja. Walapun begitu, setelah merasakannya tentu kita bisa mengontrolnya. Karena kitalah pemilik hati diri kita sendiri, kita tahu mana yang tepat di hati. Kita tahu perasaan apa yang kira--kira bisa membuat kita bahagia, begitu pun sebaliknya. Walaupun sebagai manusia kita hanya bisa memprediksi. Kita hanya bisa mengira-ngira apa yang tejadi.

Di dunia ini kita menemui banyak orang, dalam perjalanan yang telah kita lalui ini kita telah berteman dengan banyak orang. Orang-orang yang mempunyai banyak kriteria dan tipikal masing-masing. Orang-orang yang berasal dari berbagai tempat yang berbeda. Hingga akhirnya, salah satu diantara mereka telah berhasil menarik perhatian kita. Sosok itu terasa beda dari yang lain, atau merasa bahwa sosok itu begitu istimewa bagi kita. Perasaan aneh mulai muncul ketika melihatnya, bahkan seringkali kita ingin melihat sosoknya ada di sekeliling kita selalu. Setiap hari rasanya ingin mengetahui kabar keberadaaannya. Dia telah menjadi sosok yang
mengambil perhatian kita. Hingga kita tersadar bahwa hati kita telah tumbuh perasaan nyaman ketika merasakan kehadirannya. Perasaan itu sering disebut dengan istilah cinta.

Cinta padanya tumbuh dengan sendirinya, seolah tanpa perencaaan untuk bisa mencintainya. Tidak ada terbayang suatu saat kita akan mencintainya. Kita hanya merasakan seiring berjalannya waktu, bahwa hadirnya membawa kebahagiaan tersediri buat kita. Melihat senyumnya terasa membahagiakan, mendengar canda tawanya serasa sangat menyenangkan. Apalagi bisa bercengkrama akrab dengannya, itu rasanya sangat istimewa sekali. Perasaan yang membuat kita merasa senang.

Ada kalanya kita berfikir, kenapa kita bisa merasakan perasaan itu padanya. Kapan perasaan itu datang, kapan perasaan itu membuat kita bisa tersenyum sendiri. Kita jadi mencoba menyadari, sebenarnya apa yang  bisa membuat kita merasakan cinta itu. Namun sering kali kita tak menemukan jawabannya. Kita hanya mengerti bahwa kita telah menyukainya. Sosoknya menjadi sosok indah yang ada di dalam hidup kita.

Lambat laun perasaan itu mulai kita fikirkan dengan seksama. Apakah rasa cinta di hati untuknya inia adalah perasaan yang tepat. Apakah dia juga mencintai kita, atau dia menganggap kita sebatas teman semata. Kita tahu bahwa kita tidak bisa memaksa orang lain untuk mencintai kita, kitapun tak bisa dipaksa orang lain untuk mencintainya. Semua punya hak masing-masing terkait hatinya.

"Kenapa aku merasakan cinta ini padanya ya Allah?"

Saat cinta sudah tumbuh seperti ini, mungkin ada kalanya kita memikirkannya pula. Kita bukan lagi anak kecil yang berfikir bahwa setiap cinta harus diungkapkan. Kita bukan lagi sosok yang mudah memberikan hati kepada orang yang mengaku-ngaku cinta kepada kita. Hingga akhirnya sejenak kita pun berfikir, apakah sosok dia pantas untuk diperjuangkan atau tidak. Apakah si dia layak diberi kesempatan untuk hati kita atau tidak. Apakah perasaan cinta yang makin tumbuh ini tetap dibiarkan tumbuh atau dicukupkan saja. Ini tentang hati yang ingin bahagia dengan perasaan cinta yang ada.

Kita tentu bisa sedikit menerka-nerka tentang si dia, atau mencari informasi berkaitan dengan si dia. Kita tak ingin menjadi orang yang mencintai tanpalogika, kita mungkin tak bisa menebak seratus persen apakah kita bisa bahagia dengan dia atau tidak. Namun dengan melihat semua tingkal perilakunya selama ini pada kita, tentu sedikit menjadi gambaran acuan bagi kita. Jika dirasa orang itu baik, tentulanya terlihat sebagai sosok yang begitu istimewa. Maka cinta di hati biarlah bersemi, mungkin ada waktunya kita memberi kesempatan untuk si dia. Kita memilih untuk bisa tetap menumbuhkannya.

Ada kalanya kita pun harus berhenti menumbuhkan cinta yang baru saja datang. Kita tahu bahwa ini bukan cinta buta. Kita mencoba mengerti apakah cinta dengannya adalah cinta yang membahagiakan atau tidak nantinya. Walaupun kita hanya mencoba mempredikisi dengan melihat kenayataan-kenyataan yang ada. Ada kalanya kita pun tak ingin membuat cinta itu bersemi tumbuh di hati, walaupun tentunya sering kali sangat sulit mencegahnya. Kita terlanjur berharap, hati kita terlanjur mencintai. Namun kita pun harus menyandingkannya dengan logika, apakah mencintainya adalah suatu yang baik nantinya. Apakah mengharapkannya akan menjadi sebuah kebahagiaan. Apakah justru bisa melukai diri kita sendiri, atau justru akan melukai orang lain.

Cinta memang dengan sendirinya tumbuh, namun kita lah yang menentukan apakah akan tetap tumbuh atau tidak, Kita yang akan menyirami cinta itu, atau kita cukupkan untuk sampai disini saja. Kita sendiri yang menentukannya. Karena hakikatnya kita tak bisa memaksakan kebahagiaan dalam mencintai seseorang, dan kita tak bisa memaksa seseorang untuk bahagia mencintai kita.


0 Response to "Cinta Memang Tak Tahu Datangnya, Namun Kita Tetap Punya Pilihan Untuk Membiarkannya Tumbuh Atau Tidak."

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.