Filosofi Cicak - Tentang Rizki, Tak Bersayap Walaupun Makanannya Bersayap

Filosofi Cicak - Tentang Rizki, Tak Bersayap Walaupun Makanannya Bersayap
image : kompasiana.com

Pasti sobat semua sudah pernah lihat cicak. Kali ini AJP ingin membahas tentang cicak. Ternyata ada hal yang begitu berharga dari cicak jika kita perhatikan. Binatang yang tidak bersayap ini makanannya sering kali adalah binatang-binatang yang bersayap. Kalau dipikir-pikir, binatang yang tidak bisa terbang tetapi makanannya adalah binatang yang bisa terbang. Seolah mustahil adanya, namun dengana adanya cicak maka kita tidak merasa bahwa hal itu adalah mustahil. Bahkan sudah menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar-wajar saja.

Sebenarnya hal itu menyadarkan kita tentang konsep rizki yang telah Allah Ta'ala berikan kepada kita. Cicak dan makanannya kita ibaratkan sebagai manusia dengan rizkinya. Hal itu karena memang rizki itu tidak jauh-jauh dari yang namanya soal memenuhi kebutuhan. Diantaranya adalah tentang makanan. Walau memang rizki itu bukan hanya tentang makanan saja. Tentang cicak dan makanannya yang bersayap itu, Allah Ta'ala telah menunjukan pada kita bahwa memang rizki itu adalah urusan-Nya. Sekalipun cicak tidak mempunyai sayap, namun ternyata ia tetap bisa makan. Bahkan seringkali makanannya yang menghampirinya sendiri. Soal rizki bagi kita, kita seharusnya memang yakin bahwa Allah Ta'ala telah menggariskannya kepada kita. Walau seperti apapun kondisi kita. Terpenting diri kita mau berusaha. 

Usaha itu memang yang utama, kita tidak boleh pasrah begitu saja menanti rizki itu datang. Lihatlah cicak yang juga merambat merayap di dinding kesana kemari. Bahkan berkali-kali ia harus jatuh ke lantai. Namun memang demi bisa makan dan mendapatkan buruannya, cicak tetap berusaha lagi dan lagi. Kalaulah tidak mau berusaha, maka ia pun akan mati kelaparan. Begitupun bagi diri kita, kita pun harus mau berusaha. Entah harus berjuang kesana kemari. Entah harus bekerja di tempat yang jauh. Bahkan mungkin seringkali cobaan dan tantangan seolah menghadang. Begitulah hidup, memang akan ada berbagai tantangan.

Tidak usah terlalu mengeluh kita dilahirkan seperti apa dan dalam kondisi seperti apa. Cicak yang tak bersayap pun bisa mendapatkan makanan yang bersayap. Bagi Allah Ta'ala itu tiada yang tidak mungkin. Rizki telah ditentukannya, kita perlu mengusahakan untuk mendapatkannya. Jika diri kita terlalu membandingkan diri kita dengan orang lain, niscaya diri kita hanya akan mengeluh dan mengeluh saja. Berkeluh kesah di hati dan menyalahkan apa yang terjadi. Bahkan mungkin menyalahkan orang tua dan bisa jadi malah memprotes ketentuan Tuhan. Jika cicak hanya iri dengan burung-burung yang bisa terbang, mungkin ia hanya berdiam diri melihat burung-burung itu terbang dan menangkap mangsanya. Bisa jadi mungkin ia makah akan bunuh diri dengan lompat berkali-kali ke lantai dan akhirnya mati. Kita sebagai manusia dan punya akal, kita sudah diberikan segenap kemampuan dan pikiran. Walau memang kapasitas setiap orang berbeda, terpenting kita mau memaksimalkan apa yang kita bisa. Bersyukur masih diberikan apapun yang kita punya sekarang, karena banyak di luar sana yang tidak seperti kita.

0 Response to "Filosofi Cicak - Tentang Rizki, Tak Bersayap Walaupun Makanannya Bersayap"

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.