DARIPADA SALAH PILIH PASANGAN, NIKAH GAK HARUS CEPET-CEPETAN



"Bukan karena iri melihat teman-teman yang lain udah pada nikah, lalu buru-buru cari pasangan. Nikah bukan menuruti rasa iri dan gengsi, tetapi tentang bahagianya diri bersama pasangan nanti."

Menikah merupakan suatu hal yang terbayang indah. Ketika melihat orang yang sudah menikah memang rasanya ingin menikah juga. Kelihaatan begitu bahagia sekali penuh senyum yang sumringah antara kedua mempelai. Terasa ingin sekali, sehingga tangan ini ada yang menggandeng keman-mana. Ketika berjalan-jalan selalu berdua, bermadu mesra dengan cinta yang ada. Memang hal itu membuat kita serasa ingin menikah, namun kita mengerti kita harus mempunyai pasangan pula yang mau diajak menikah. Hal itu tentu bukan perkara mudah, jika kita hanya karena iri lalu mencari secepatnya. Rasanya kok mudah sekali menautkan hati dan hidup kita kepada seseorang. Padahal ia akan bersama kita selamanya .

"Bukan  karena sering disindir-sindir sebagai jomblo, lalu berburu cari pendamping. Nikah bukan hanya tentang mengubah status jomblo, namun bagaimana kamu bisa bahagia dengan hidup elo."

Sering memang kita akan disindir-sindir untuk cepat-cepat nikah, padahal mungkin umur juga belum seberapa. Namun karena beberapa teman yang sudah pada menikah, maka banyak juga yang saling sindir. Padahal kita menyadari, bahwa menikah bukan hanya tentang menghilangkan status jomblo pada hidup kita. Setelahnya kedepan tentu pasangan kita akan bersama kita untuk sekian lamanya, selamanya bersama kita. Jika hanya untuk mengubah status, kok rasanya nikah hanya menuruti hal itu saja. Padahal hal itu adalah peristiwa yang sangat sakral pada hidup kita. Peristiwa yang akan menjadikan kita bersama dengan seseorang, untuk saling hidup bersama baik suka maupun duka.

"Bukan asal kenalan dengan sosok yang ganteng, lalu jatuh cinta, lalu mengajaknya menikah. Nikah bukan tentang sekadar rupa."

Kita mencari pasangan yang akan jadi jodoh kita, tentu bukan hanya karena memandang tampang fisik semata. Bukan hanya karena paras yang cantik atau gantengnya, jika hanya karena melihatnya tampak rupawan lalu kita menyukainya. Kemudian mengajaknya menikah, kok rasanya kita seperti anak kecil yang hanya tergiur karena melihat suatu bentuk benda yang indah lalu ingin memililikinya. Paras rupawan memang suatu keindahan, setiap orang berharap dapatkannya. Namun bukan itu sumber utama yang membuat kita bahagia, ada hati yang kita ingin kita ketahui untuk mengerti kepribadiannya. Jadi bukan asal menemukan sosok yang cantik lalu terpesona, hingga lalu mengajaknya untuk menikah. Kecantikan memang istimewa, namun bukan yang utama.

"Nikah bukan lomba lari, bahagianya cinta itu bukan siapa yang paling cepat. Namun tentang rasa cinta dari orang yang tepat."

Kita tidak ingin salah mendapatkan pasangan. Apakah salah jika kita lebih santai-santai saja. Hal yang salah bukan karena santai, tetapi ketika bermalas-malasan berusaha. Nikah itu bukan lomba lari, karena jodoh juga bukanlah piala yang diperebutkan. Setiap orang sudah ditentukan jodohnya, kita hanya menjalani dan berusaha mendapatkannya dengan berbagai usaha kita. Banyak memang yang ingin menikah dengan segera, lalu setelah mereka menikah berkata pada teman-temannya untuk segera menikah. Lebih teganya, mereka justru menyindiri dengan sindiran yang tidak enak dengan berbagai dalih dan alasan. Padahal memang kesiapan setiap orang itu berbeda, tidaklah sama. Hal itu terasa tidak enak, karena kita memang sejatinya sedang berusaha juga untuk menikah nanti. Namun justru seperti dicela karena belum juga menikah.

"Lebih baik sabar dikatain masih lajang, daripada buru-buru menikah namun gagal membina rasa kasih sayang."

Kita tentu tidak ingin membina keluarga yang asal-asalan. Asal cinta langung menikah, asal ingin langsung menikah, lalu asal ini dan asal itu. Kita tidak ingin seperti banyak berita yang buru-buru menikah namun kandas akhirnya. Pasangan terbaik tentu harus dipilih dengan matang, walau memang tidak ada yang sempurna. Bolehlah diri ini memilih siapa yang dirasa paling bisa buat diri ini bahagia. Kita ingin bahagia dengan pasangan kita, maka dari itu kita tidak ingin tergesa-gesa. Kita juga berusaha untuk berhati-hati memberikan cinta, tidak mudah terayu dengan kata-kata cinta. Kita menyadari bahwa sosoknya akan mendampingi diri ini untuk selamanya, wajar saja jika kita tidak tergesa-gesa memilihnya. Karena dia untuk selamanya, aku ingin berusaha dapatkan yang istimewa."

Terserah juga kita mau disindir seperti apa. Faktanya kita pun juga tentu ingin menikah, jangan kira tidak. Namun jika belum tepat  kita rasakan waktunya, bolehlah untuk tidak ikut-ikutan semata. Setiap orang tentu punya pilihannya sendiri, punya caranya sendiri untuk menikah. Jika memang ditanya mengapa kok tidak segera menikah juga. Hal itu karena sebenarnya hal ini bukan kita yang ingin menunda-nunda, namun diri ini tak ingin buru-buru dibuatnya. Agar nanti bisa dapatkan sosok yang memang pilihan kita, agar bahagia jalaninya. Bukan karena egoisnya nafsu semata.

0 Response to "DARIPADA SALAH PILIH PASANGAN, NIKAH GAK HARUS CEPET-CEPETAN"

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.