APA ARTINYA KAMU KAYA, JIKA TAK HALAL DAPATKANNYA?


"Uang tidak dibawa mati, lalu untuk apa kita membuat diri ini menjadi gila uang. Menumpuknya tanpa peduli kehalalannya???"

Setiap orang niscaya mempunyai keinginan untuk bisa hidup sejahtera, salah satunya dengan hidup kecukupan dengan materi. Walau sejatinya bahagia tidak karena materi, namun bahagia itu saat kita mensyukuri apa yang ada pada diri ini. Apapun yang telah Allah beri, itulah sumber kebahagiaan yang wajib diterima sepenuh hati. Memang hidup itu butuh uang, hidup itu memang butuh uanguntuk menyukupi kebutuhan. Uang untuk kita hidup, bukan hidup untuk uang. Jika kita malah tergila-gila dengan harta, mencoba menumpuknya sebanyak-banyaknya tanpa peduli darimana menghasilkannya. Apakah halal atau tidak, kemungkinan besar memang kita sudah gila harta. Padahal kita sudah sangat menyadari, semua  harta benda kita tidak ada yang dibawa mati. Semua akan kita tinggalkan begitu saja.

"Berharap bisa cepat kaya, lakukan banyak hal yang dibenci agama. Kamu ingin kaya atau justru sedang diperbudak harta???"
Entah kenapa banyak orang yang mencari harta dengan cara yang tidak halal. Mencuri orang lain, menipu orang lain. Kenapa kita harus merugikan orang lain untuk bisa bahagia. Apakah kita sudah menyerah mendapatkan kebahagiaan dengan cara yang baik. Sehingga kita lalu melakukan tindakan-tindakan yang dibenci agama. Ada lagi yang main ganda-gandaan, berharap dengan sedikit uang bisa dapatkan ribuan kelipatan. Bukankah itu sama saja dengan tidak mau bekerja namun inginkan hasilnya? Berharap ada uang yang mengalir dengan deras dengan sendirinya tanpa kita bekerja. 


"Apakah diri ini bangga? Mempunyai banyak harta namun tidak halal dapatkannya? Bukankah hati ini tentu selalu gelisah dibuatnya?"

Sebanyak apapun yang kita punya. Jika kita serakah, maka walaupun kita punya gudang yang penuh harta. Tentu hal itu tidak cukup untuk puaskan nafsu kita. Ini memang tentang rasa syukur yang ada di hati, bagaimana kita menerima seberapapun hasil yang kita dapatkan dari kerja keras kita yang halal. Rasa menerima itulah yang memang kekayaan yang dimiliki seseorang. Tanpa rasa menerima, maka hati akan selalu ingin lebih dan lebih. Bahkan parahnya kita menjadi sosok yang serakah, berharap semua bisa kita miliki. Seolah menumpuk uang adalah jalan kebahagiaan, bukankah hati kita justru semakin gelisah saat kita menumpuk uang dengan cara yang tidak benar. Hati yang dihantui keserakahan, hati yang selalu terbayang berambisi memiliki segalanya.

Dunia ini hanya sementara, kenapa kita mau merugikan orang? Kenapa kita bermain licik mencari uang? Kenapa kita halakan segala cara menumpuk uang?. Jika besok mati, apakah ada uang yang kita bawa?. Kegilaan akan harta membuat kita diperbudak olehnya. Membuat kita lupa bahwa dunia ini hanya sementara. Gila akan harta membuat kita seolah menjadi orang yang haus sekali untuk menumpuk uang, sekalipun sudah bertumpuk-tumpuk maka tetap saja kita masih ingin menumpuknya. Berharap tumpukan itu lama-lama semakin lama akan banyak sekali. Padahal jika nanti kita mati, mungkin besok kita akan mati atau beberapa jam lagi kita mati. Kita tidak pernah ada yang tahu, lalu bagaimana pertanggungjawaban kita untuk semua harta yang telah kita tumpuk dengan cara yang salah? tentu semua harta itu tidak bisa untuk menyuap para malaikat yang sedang mencatat semua amal kita. 

"Hidup bahagia itu memang tentang bersyukur dengan apa yang kita punya, bukan tentang seberapa banyak yang ingin kita punya."

0 Response to "APA ARTINYA KAMU KAYA, JIKA TAK HALAL DAPATKANNYA?"

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.