Siapa Yang Tak Sakit Hati, Jika Yang Menaruh Janji Tiba-Tiba Berlalu Pergi


Rasa sakit hati bisa disebabkan oleh banyak hal. Banyak hal di dunia ini yang terkadang membuat kita harus merasakan yang namanya sakit hati hingga bahkan membuat kita menangis karena merasakan betapa sakitnya merasakan itu. Apalagi tentang cinta. Cinta, suatu rasa yang sangat berharga dalam hati ini. Walaupun pada dasarnya cinta harusnya membuat kita bahagia. Karena tentu hal itu adalah suatu perasaan yang sangat istimewa di dalam hati ini. 

"Sakitnya cinta di hati ini, karena dirimu yang telah kuberi hati namun tiba-tiba pergi."

Pernahkah diri kita terlanjur mencintai seseorang. Entah itu dalam diam, atau pernah terungkapkan.
Kita memberikan rasa cinta itu karena ia kita rasa pantas untuk mendapatkannya. Ia berhasil tumbuhkan rasa cinta itu perlahan di hati ini. Ia yakinkan diri ini untuk menjadikan dirinya sebagai sosok pendamping yang terbaik untuk hidup ini. Namun, akhirnya kita harus menahan sakit hati yang begitu dalamnya. Setelah kita merasakan rasa cinta itu, ia mengapa justru berlalu dan menjauh pergi. Mungkinkah diri kita yang salah memberi rasa, atau dirinya yang telah sengaja menabur cinta dan harapan dan kemudian meninggalkan rasa itu begitu saja dengan begitu tega.

"Jika engkau tak pernah berniat bersanding denganku, mengapa engkau taburkan perhatian yang membuatku sering tersenyum saat itu."

Sering kali kita berfikir, apakah diri kita yang salah. Apakah kita yang sebenarnya telah terlalu percaya diri menafsirkan semua perhatiannya adalah ungkapan rasa sayang. Atau justru ia yang memang telah tega mempermainkan hati kita. Pertanyaan itu seolah tak ada jawabnya, karena ia diam tak beralasan ketika pergi begitu saja. Ia berlalu seolah tanpa rasa salah untuk diri kita. Mungkinkah dia takut melukai hati kita, lalu kenapa dia selama ini begitu intensif mendekati kita?. Namun dari semua itu kita bisa belajar, seharusnya kita tak mudah percaya dengan perhatian orang lain. Seseorang yang serius tak mungkin hanya menebar janji pada diri kita, namun ia adalah orang yang sudah berani mendekat dengan keluarga kita untuk berusaha saling meminta restu kepada orang tua kita.

"Darimu aku belajar tentang  pentingnya memilah memberi kepercayaan hati, semestinya aku tak mudah menerima tebaran manisnya rayuan dan  janji-janji."

Mungkin diri kita pernah berharap bahwa dirinya akan menjadi sosok jodoh yang sangat istimewa bagi diri kita. Sehingga tak khayal kita bisa jatuh cinta kepadanya. Pendekatan yang ia lakukan, lontaran kata manis yang ia ucapkan, dan semua bentuk perhatian yang ia curahkan. Dahulu telah membuat kita terbuai akan indahnya masa depan yang indah kepadanya. Namun apalah daya hati ini, jika ternyata semuanya hanya bualan semata. Dari hal itu kita bisa belajar dan memahami, cinta dalam hati ini perlu menyeleksi. Tak mudah untuk kembali jatuh dirayu dan digoda janji-jani. Seseorang yang serius tentu akan memberikan bukti-bukti. Yang telah lalu biarlah berlalu, yang memilih pergi biarlah pergi. Kita percaya sosok yang terbaik tak akan datang lalu pergi, ia akan tetap berada bersanding setia untuk diri ini. 

0 Response to "Siapa Yang Tak Sakit Hati, Jika Yang Menaruh Janji Tiba-Tiba Berlalu Pergi"

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.