Cerita Filosfis - Pengendara Motor Dan Seorang Pembonceng

Cerita Filosfis - Pengendara Motor Dan Seorang Pembonceng


Suatu hari terjadi pembicaraan di atas motor antara dua orang. Sebut saja namanya Pak Joko dan anaknya bernama Setyo.

Pak Joko : Nak, kamu aja yang boncengin bapak?

Setyo : Bapak saja.

Pak Joko : Ya sudah, tapi apakah
kamu sabar bapak boncengin?

Setyo : Bapak yang lebih pengalaman, sudah banyak tahu kondisi jalan.

Pak Joko pun yang berada di depan mengendari motornya, dan anaknya pun dengan seksama duduk di belakangnya. Waktu itu jalanan cukup ramai. Beberapa menit perjalanan pun berlalu, tiba-tiba Setyo bertanya pada bapaknya.

Setyo : Pak kenapa tidak bergegas memacu motornya? Agar cepat sampai. Katanya bapak waktu muda terkenal jago mengendarai motor.

Pak Joko : Nak, lihatlah jalanan cukup ramai. Cepat memang bisa, namun kita harus lihat kondisi jalannya. Setiap orang bisa cepat, namun kita harus tahu resikonya. Hidup juga seperti itu, walau kita bisa melakukan sesuatu serba cepat, namun kita harus lihat kondisi dan situasinya. Jalan ini bukan hanya milikmu, begitu pun juga, dalam dunia ini engkau hidup tidak sendiri.

Saat jalanan sudah menjadi lenggang, Pak Joko memacu motornya dengan cukup cepat. Setyo pun kagum dengan bapaknya yang masih lincah mengendarai motornya. Namun tiba-tiba setyo bertanya kembali saat ayahnya memperpelankan motornya lagi.

Setyo : Pak, kok sekarang melaju lambat lagi. Padahal jalanan sudah senggang seperti ini, cukup lega untuk melaju lebih cepat. Apa bapak tidak ingin cepat sampai?

Pak Joko : Coba lihatlah kiri kananmu.

Setyo : (Setyo pun menatap kiri kanan jalan, terlihat pemandangan yang indah yang tadinya tak ia sadari)

Pak Joko : Nak kita tak usah terburu-buru, sewajarnya saja. Sering kali banyak orang ingin selalu cepat sampai, namun tak menikmati perjalanannya. Sebenarnya banyak pemandangan indah yang bisa dinikmati dalam perjalanan, namun karena terlalu fokus untuk cepat sampai. Seseorang justru lupa menikmati perjalanannya. Nak begitu pun dalam hidup ini, ketika dirimu terlalu terburu-buru mengejar sesuatu. Kamu kemungkinan lupa akan menikmati proses perjalananannya. Kamu tak usah terlalu terbebani dengan fokus tujuan dan harapanmu, cobalah menikmati perjalanan yang kamu lalui.  Ada momen-momen yang indah yang bisa kamu nikmati saat melewati setiap perjalanan hidupmu. Kamu jangan lewatkan itu.

Setyo pun kembali terdiam menghayati petuah-petuah istimewa dari ayahnya itu. Perjalanan pun masih berlangsung, ayahnya memaju motornya cepat kembali. Namun Setyo kembali bertanya ketika banyak motor yang melalui dan menyalip motor ayahnya dengan sangat cepat dan berlalu lalang.

Setyo : Pak, kenapa engkau selalu membiarkan motor lain menyalipmu. Kenapa engkau selalu memberi jalan kepada mereka.

Pak Joko : Iya, mungkin mereka ingin cepat sampai.

Setyo : Bukankah kita juga ingin cepat sampai Pak?

Pak Joko : Pahamilah, tujuan kita dan tujuan mereka itu tentulah berbeda. Ada yang sama, namun juga beberapa.

Setyo : (Merasa sebal dengan beberapa pemotor yang menyalip semaunya, ia seolah menggantikan ayahnya dan menyalip semua orang yang menyalip dia tadi)

Pak Joko : Nak, sekalipun mereka menyalip kita. Apakah kita merasa rugi?. Tentu tidak juga. Biarlah mereka saling menyalip, ada kalanya kita menyalip bila perlu. Jika tidak jangan paksakan untuk menyalip. Kamu hanya merasa puas karena bisa menyalip, tak lebih dari itu. Soal cepat sampai atau tidak, insya'allah kita akan sampai. Selagi kita masih berjalan. Kamu jangan terlalu sebal dengan orang yang menyalipmu, biarkanlah mereka saling menyalip. Kamun nikmati aja perjalananmu, pastikan perjalananmu tetap aman dan lancar sampai tujuan. Hidup juga seperti itu Nak, akan ada banyak persaingan yang terjadi di sekelilingmu. Kamu tidak usah terlalu fikirkan itu, kamu lakukan saja yang terbaik bagimu. Tak usah terlalu fikirkan kamu ingin menyalip orang-orang di sekelilingmu, kamu hanya puas sebentar saja. Pastikan saja usahamu itu tetap lancar, kamu akan bahagia jika menerima semua pencapaianmu.

Setyo : Pak lihat !!! ada kecelakaan!!! itu tadi orang yang ngebut melewati kita. Berhenti sebentar Pak.

Pak Joko : Iya benar, itu yang melewati kita tadi.

Setyo pun ikut melihat kecelakaan yang terjadi, ia memandangi wajah dan motor orang yang kecelakaan itu. Hingga terbersit nasehat dari ayahnya tadi, lalu ia pun mencerna dan mencoba memahami yang terjadi. Ia mencoba memaknainya, seseorang yang terlalu ingin bergegas dalam mencapai tujuannya. Jika terlalu cepat tanpa melihat kondisi dan situasi, sering kali ia yang terjatuh. Semakin cepat melaju memang semakin cepat sampai tujuan, namun cepat itu bukan yang terpenting. Yang terpenting adalah sampainya seseorang mencapai tujuan. Sering kali yang terjatuh itu memang seseorang yang suka melaju lebih cepat.

Pak Joko dan Setyo pun melanjutkan perjalanannya, hingga akhirnya sampai di tempat tujuan dengan selamat. Setyo mendapatkan banyak pelajaran dari perjalanan bersama ayahnya itu. Berbagai pelajaran dari mengendarai motor.


*SHARE JIKA CERITA INI BERMANFAAT

0 Response to "Cerita Filosfis - Pengendara Motor Dan Seorang Pembonceng"

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.