Ketika Cinta Kita Harus Berurusan Dengan Masalah Weton



"Sebuah keinginan untuk menikah, memang berawal dari perasaan cinta. Namun kerap kali diri kita di tanya tentang bab weton yang kita punya."

Weton, sebuah falsafah hitungan-hitungan jawa terkait hari kelahiran yang dimiliki setiap orang. Mungkin beranjak dewasa ini kerap mendengarnya. Apalagi jika terlahir dari keluarga Jawa dan memegang erat kebudayaan yang masih ada. Sering kali kala ingin menikah, kita akan dihadapkan dengan hitung-hitungan weton. Sebagaian masyarakat memang menganggapnya sebagai kebudayaan yang memang baik dilakukan. Menilai karakteristik seseorang dengan hari lahirnya, lalu mencocokkan dengan karakteristik calon pasangannya. Ini bukan tentang kepercayaan kuno yang jauh dari modern, namun memang sebuah hitungan rinci seperti halnya zodiak ataupun sio-sio yang terkenal di negara lain. Maka jika dihadapkan dengan hal yang seperti ini. Kita harus dengan bijak menanggapinya, jangan menganggap itu sebagai hal yang akan mengganggu jalan cerita cinta kita.  


"Mungkin banyak teman kita yang terhalang cintanya karena weton. Namun pada dasarnya bukankah memang jodoh itu ketentuan Tuhan."

Terkadang banyak yang menyalahkan masalah weton, ketika mereka gagal dalam memperjuangkan cintanya. Dianggap bahwa weton si dia dan calon pasangan dirasa tidak cocok. Namun memang bukankah semua terkait jodoh itu ketentuan Tuhan. Kalau di awal kita sudah berpikiran negatif, maka kita jadi semacam orang yang sangat ketakutan jika dihadapkan dengan bab-bab weton. Namun jika kita memandangnya dari segi positif, maka kita bisa menempatkan hal yang semacam itu dengan lebih tenang. Toh pada dasarnya, hitung-hitungan weton itu bukan suatu yang saklek. Selalu ada alternatif jawaban yang diberikan, semuanya hanya bersifat saran kepada diri kita. Sebaiknya begini dan sebaiknya begitu. Kecuali diri kita menganggapnya sebagai sesuatu yang melarang kamu begini dan melarang kamu begitu.

"Weton dirimu apa, weton dirinya apa. Seperti apapun itu, tentu diri kita harus memperjuangkan cinta kita. Namun juga tidak lupa untuk selalu menghormati orang tua kita."

Jangan karena diri kita sudah masuk di era milenium kedua ini malah kita meremehkan semua hal yang kita anggap kuno. Lebih-lebih tidak menghormati para orang tua yang suka membahasa bab weton. Tetaplah menghormati mereka, menghormati mereka sebagai orang yang tua dari kita. Sederhananya, bahwa seperti apapun hari weton yang kita punya. Bukankah yang paling menentukan itu perjuangan kita untuk meyakinkan orang tua kita. Allah Ta'ala sang maha pengatur cinta, tentu juga selalu melihat kita. Jika kita berusaha dengan baik dan cara yang baik, niscaya kelancaran pun akan datang dengan sendirinya. Lancar dalam mendapatkan restu, lancar dalam membahas bab weton-weton itu. Takut dan khawatir memang wajar saja, namun jangan jadikan itu sebagai hal yang membuat diri kita mundur begitu saja.

"Jangan menganggap bahwa hitung-hitungan weton itu menghalangi cintamu. Jika calon yang kau tawarkan jadi jodohmu itu baik, mengapa harus takut untuk mencoba mengusahakan dan mendoakannya."

Orang tua kita tentu lebih melihat sosok kepribadian dibalik orang yang kita cintai dan kita harapkan menjadi jodoh kita itu. Bagaimana dirinya, bagaimana sikap dan tingkahnya dan bagaimana ia memberikan kesan kepada orang tua kita. Hal itulah yang nomer satu, pasangan yang kita inginkan jadi jodoh kita itu terutama dilihat dari kepribadiannya. Hal-hal selain itu masih dinomer-berapakan. Sebaliknya jika calon pasangan yang kita kenalkan pada orang tua kita itu tidak baik. Maka sebaik apapun hitungan weton yang dilakukan maka hasilnya juga kemungkinan gagal direstui. Hal itu karena orang tua kita akan memberikan saran terbaik untuk bahagianya kita dengan jodoh kita nanti.

"Seharusnya diri kita harus percaya, melestarikan budaya itu baik dan percaya dengan cinta kita itu juga baik. Jodoh itu sebagaimana diri kita mau mengusahakannya."

Jodoh itu adalah cerminan diri kita sendiri. Niscaya diri kita akan mendapatkan jodoh memang yang sesuai dengan kualitas dan porsi diri kita sendiri. Jodoh itu juga tergantung diri kita bagaimana akan memperjuangkan orang yang kita harapkan. Bagaimana diri kita dengan semangat mau mengusahakan cinta yang ada. Kita tentu harus percaya kepada keyakinan diri kita. Kalau diri kita tidak yakin, maka hasilnya kita akan melangkah dengan keragu-raguan. Dihadapkan dengan bab weton saja langsung menyerah. Apalagi nanti jika dihadapkan dengan hal yang lebih besar. Maka diri kita memang harus memantaskan diri dengan baik. Jika memang diri kita pantas untuk dipilih seseorang, maka tentu orang tuanya akan dengan senang hati menerima kita. Jadi tidak lain kita harus semangat mengejar cinta yang kita harapkan, seraya memantaskan diri bahwa kita pantas untuknya.

0 Response to "Ketika Cinta Kita Harus Berurusan Dengan Masalah Weton"

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.