Wanita Itu Lebih Suka Dilamar Daripada Diminta Untuk Terus Menunggu


"Menunggu itu capek, apalagi diminta untuk terus menunggu."

Rasa senang di hati seorang wanita, jika seseorang berani melamarnya. Bukan hanya sekadar memintanya terus menungu dan menunggu. Menunggu itu sesuatu yang melelahkan, apalagi menunggu sesuatu yang tidak bisa dipastikan. Cinta yang ada di hati tidak hanya ingin segera bersatu dengan sosok yang dicintai. Namun selalu ada kekhawatiran jika yang meminta menunggu selama ini, ia justru malah pergi. Sedih rasanya bagi kita, jika diminta menunggu. Padahal ada harapan suatu kejelasan yang diberikan, bukan hanya alasan-alasan untuk penundaaan.


"Wanita juga ingin bersikap realistis, menunggu itu pun ada batasnya."

Seringkali banyak wanita yang memilih untuk tidak terus-menerus menunggu. Lebih baik rasanya untuk mengakhiri penantian dan menunggu. Saat orang yang meminta menunggu tidak pernah memberikan kejelasan. Mengakhiri menunggu, lalu memilih orang yang memberikan kejelasan. Tentu ada alasan dan penyebab yang dirasanya sebagai sesuatu yang logis dan realistis. Tidak selamanya cintanya harus digantungkan, tidak selamanya statusnya harus diombang-ambingkan. Sedangkan waktu terus berjalan, dan usianya semakin hari semakin menua.


"Cinta itu memang butuh kepastian, bukan hanya sekedar janji dan rayuan."

Jika hanya sekadar janji, rasanya kepuasan hati hanya sementara terjadi. Bisa saja wajah bisa tersenyum saat janji manis itu diucapkan. Namun di kala sedang merenung sendiri, hati akan mencoba menyadari apa yang sedang terjadi. Rayuan dan janji tidak akan terwujud, jika memang selama ini terus ditunda dan ditunda. Seolah yang memberikan janji punya alasan baru untuk menundanya. Bukan sifat wanita yang ingin disegerakan, namun ia berharap bahwa masa depan cintanya tidak dipermainkan. 

"Cinta itu dibuktikan dengan keseriusan, rasanya lelah jika harus selalu menanti ketidakpastian."

Semakin lama menunggu maka resiko sakit hati akan semakin besar terasa. Semakin lama diminta untuk menunggu, maka rasa percaya seolah akan memudar jadinya. Mengapa tidak memberi kabar padanya, kabar bahwa akan melamarnya. Menjadikannya bahagia dengan pembuktian yang nyata. Lelah hati jika terus bertanya kapan waktunya, lelah pikiran saat terus merenungi tentang kapan berakhirnya diri untuk menanti.

"Daripada terus beralasan, wanita lebih suka lelaki yang berani apa adanya."

Berani apa adanya, berani maju untuk meminta restu kepada orang tuanya. Seolah lelaki seperti itu lebih terlihat perkasa. Daripada seorang laki-laki yang selalu banyak berasalan. Walau alasannya dengan penuh wibawa, penuh fakta, penuh hal yang ia buat bangga. Rasanya memang alasan itu percuma saja, setiap wanita tentu akan khawatir jika apa yang dikatakannya juga akan dikatakan kepada banyak wanita lainnya. Cinta itu memang harus punya tujuan, tujuan yang mulia memang adalah pernikahan. Jika memang cinta yang ada tiada keseriusan untuk kesana, niscaya seorang wanita seolah hanya dipermainkan dengan diminta menunggu saja. Menunggu dan terus menunggu tanpa didapatkan kepastian untuk masa depan cintanya dalam ikatan keluarga.


0 Response to "Wanita Itu Lebih Suka Dilamar Daripada Diminta Untuk Terus Menunggu"

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.