Kapan Melamar Aku Bang ???



Aku mencoba bersabar untuk menanti kita bersanding di pelaminan nanti. Mencoba bersabar untuk tetap menunggu sambil mencoba memantaskan diri semampuku. Aku ingin menjadi lebih baik dan lebih pantas buatmu, karena aku menyadari bahwa diriku ini jauh sekali dari sempurna. Aku ingin menjadi pilihan terbaikmu. Menjadi orang yang mampu membuatmu bahagia selalu karena telah memilihku. Namun memang sudah lama rasanya aku menunggu, aku pun tak tahu sampai kapan aku harus menunggu.

"Sampai kapan Bang kira-kiranya? bolehkan aku bertanya?"

Aku hanya ingin
sekadar menenangkan hatiku, aku ingin merasa tenang membayangkan tentang pernikahan kita. Walau memang pernikahan dan jodoh itu tak bisa dipastikan oleh kita yang hanya seorang manusia. Memang semuanya adalah kehendak dari Allah SWT. Namun faktanya, kita lah yang memang harus mengusahakanya. Kita sendiri yang harus merencanakannya sebagai manusia. Maka dari itu aku ingin segera merencanakan itu bersamamu. Aku ingin menanyakan kesiapanmu untuk menjadi imamku.

"Hubungan kita jangan terlalu lama ditunda-tunda, aku kadang sedih memikirkannnya".

Bukannya diri ini tak percaya akan semua komitmen yang engkau berikan. Bukannya aku tak peduli dengan semua alasan yang engkau utarakan. Aku memperhatikannya dan mencoba mencerna dalam fikiranku ini dengan seksama. Namun bisakah engkau memberikan sedikit penjelasan kapan datang waktu itu, kapan engkau mau menghadap kedua orang tuaku. Meminta restu kepada orang tuaku, tak sekadar merayuku setiap waktu. Aku sangat bahagia sekali jika engkau mau menyegerakannya, bukti dirimu tidak main-main saja.

"Bolehlah Bang, aku merasa khawatir. Karena hati ini sudah terlanjur berharap. Aku tak ingin sakit hati."

Aku sering kali harus menahan rasa iri ketika melihat teman-temanku yang mulai menggandeng pasangan mereka di pelaminan. Apalagi saat membaca berbagai undangan pernikahan yang seolah silih berganti berdatangan kepadaku. Aku bayangkan dalam undangan itu, kapan di dalamnya tertulis nama kita berdua. Nama kita yang meminta restu kepada semua orang untuk mendoakan pernikahan kita. Aku selalu menahan rasa sedihku, namun nyatanya aku tak bisa menutupi kesedihanku. Aku ingin bahagia seperti mereka. 

"Memang sih bang, nikah itu bukan lomba lari. Bukan saling cepat, namun apakah harus juga ditunda-tunda?"

Aku bukannya ingin berlomba-lomba dengan teman-temanku yang lain. Aku hanya tak ingin berlama-lama seperti ini. Intinya aku justru ingin segera bersamamu. Aku memang bisa menunggu, engkau pun bisa menungguku. Namun apalah dayaku, aku tak bisa memastikan bahwa dirimu adaah jodohku. Maka aku tak ingin berlama-lama menunggu, apakah engkau mengerti itu. Apakah engkau merasakan seperti itu juga terhadapku.

"Intinya, kapan sih Bang mau melamar aku?"


0 Response to "Kapan Melamar Aku Bang ???"

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.