Kau Seperti Bintang Di Langit, Indah Berkilau Namun Hanya Bisa Kupandangi.


Pernahkah kamu mengagumi seseorang? mengagumi seseorang karena ia bagimu terasa istimewa. Rasa kagum yang membuat kita menyukai dirinya. Ia begitu menawan dengan apa yang ada pada dirinya. Walau diantara temanmu tak banyak yang mengaguminya, atau bahkan dirimu saja yang seolah mengaguminya. Mungkin juga dia adalah sosok yang dikagumi oleh banyak orang. Karena ia begitu pantas dikagumi karena kesitimewaan yang ia miliki. Semuanya itu ada kesamaannya juga, perasaan kagum.

Awalnya bertemu ia adalah sosok yang biasa, tidak serta merta langsung begitu takjub dan menyukainya. Butuh proses rasa kagum itu terasa di hati. Walau seindah apapun dia, kita awalnya hanya mengiyakan bahwa ia memang begitu indah. Belum ada perasaan kagum terhadapnya. HIngga lambat laun, kita memahami bahwa kita begitu suka dengan hadirnya ia. Rasanya si dia begitu hebat sekali, keren sekali, cakap sekali, dan sebagainya. Sehingga dalam hati pun bergumam, apakah kita hanya bisa mengagumi ia semata.

Keisitimewaan yang ia miliki nampaknya membuat
ia sulit sekali kita sentuh. Bukan bearti sentuh secara mutlak dengan fisik, namun rasanya sulit untuk berakrab ria dengan dia. Sulit sekali bercanda tawa dengan dia, apalagi bida dekat dengan dia. Dia rasanya begitu jauh sekali, bak bintang di langit. Indah berkilau di atas sana, hanya bisa kita pandang tiap malam. Namun tak pernah sekalipun kita bisa menyentuhnya.

"Kau seperti bintang di langit, indah sekali berkilau. Namun hanya bisa kulihat, tak pernah bisa kusentuh."

Kita akhirnya menyadari, bahwa kita selama ini hanya bisa jadi pengagum. Itu pun banyak diantara kita hanya bisa menjadi sebagai pengagum rahasia. Tak pernah terungkap, tak pernah ada yang tahu. Hanya kita sendiri yang tahu, bahwa kita sering kali memperhatikan ia. Hal yang menjadi masalah adalah ketika kita menjadi bersedih karena merasa bahwa hal yang kita lakukan itu sia-sia. Hingga kita bergalau duka karena merasa perasaan ini tak pernah terungkapkan. Padahal memang sebenarnya kita tidak mengada-ngada perasaaan itu tumbuh, Dia datang dengan sendirinya, dia memang membuat kita terpesona dengan keindahan yang ia miliki.

Memperhatikannya dari kejauhan sering kita lakukan, namun tat kala dekat justru grogi berantakan. Membayangkan untuk bercanda tawa dan bergurau ria, namun saat bertegur sapa malah lidah gugup tak beraturan. Mungkin karena saking istimewanya ia malah membuat kita begitu takut dan khawatir. Padahal kita pun harusnya bisa merasa istimewa, karena memang setiap orang itu istimewa dengan kunikannya. Walau tidak perlu disombongkan untuk dianggap istimewa. Sementara kita jadi manyun dan iri ketika ada yang bisa dekat dengan sang bintang, dan berfikir kenapa kita tidak bisa seperti mereka.

Bila memang kita serius ingin menyentuh sang bintang, harusnya justru bukan bersedih dan tetap berdiam dalam kegalauan. Rasa minder mungkin sebenarnya yang membuat dia menjadi sejauh bintang. Dia mungkin bisa menjadi sosok semangat bagi diri ini untuk terus memperbaiki diri, memantaskan diri untuk bisa menyentuhnya. Kita akan tetap hanya bisa jadi pengagum tat kala kita hanya seperti anak kecil yang lompat-lompat keatas menggapai bintang di langit-langit kamarnya. Kita sudah menjadi sosok dewasa yang dengan mudah menyusun tangga untuk mengambilnya.

0 Response to "Kau Seperti Bintang Di Langit, Indah Berkilau Namun Hanya Bisa Kupandangi."

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.