Kau Memang Sederhana, Namun Engkaulah Pilihanku


"Memang dirimu bukanlah sosok yang paling rupawan dibanding mereka, engkau hanya sosok sederhana. Namun memang dirimulah sosok yang terasa bisa buat hatiku merasakan cinta."

Engkau memang bukanlah sosok yang paling rupawan aku temui dalam perjalanan hidupku. Engkau memang bukan sosok paling menawan yang aku temui dalam segenap waktuku. Namun bisa merasakan cinta padamu itu rasanya memang damai. Cinta yang terasa begitu membuatku bahagia. Dengan kesederhanaanmu itulah engkau justru tampak istimewa. Engkau lebih terlihat mulia daripada hanya sekadar ingin tampil menarik dan menggoda.


"Cinta memang tak sekadar tentang paras rupa, cinta itu lebih tentang hati. Rupa fisik ini tidak akan bertahan selamanya. Sebentar lagi juga akan mengeriput dan menua."


Dahulu aku begitu terobsesi dengan sosok yang memiliki paras rupawan. Aku juga pernah berharap agar bisa mendapatkan sosok yang rupawan untuk bisa mendampingi diriku. Hingga lambat laun memang diri ini tersadar, ternyata semakin tua diri kita juga tidak akan seindah sekarang. Kita memang tidak pantas menyombongkan fisik kita, kulit ini akan mengeriput dan menua. Lalu untuk apa aku terlalu menomersatukannya. 

"Terkadang aku juga berpikir, mengapa diriku mencintaimu. Padahal engkau hanya sosok yang sederhana seperti ini. Begitulah cinta, terkadang memang tidak bertemu dengan logika.

Sempat terbersit dalam pikiranku, bahkan mungkin beberapa kali aku pikirkan. Kok bisa diri ini mencintai dirimu, apa gerangan penyebabnya. Padahal memang engkau hanya sosok yang sederhana saja. Tetapi entahlah, dirimu rasanya jadi begitu istimewa. Cinta itu memang kadang-kadang tidak sampai di akal, hanya bisa dicerna oleh hati. Aku sadar bahwa diriku juga orang biasa. Aku pun jauh dari sempurna, namun aku ingin berusaha membahagiakanmu semampuku.

"Sebenarnya aku juga bisa memilih yang lain, tentu memang ada pilihan. Namun bagaimana jika hati ini sudah memilihmu, tentu aku tidak ingin menerima kehadiran orang lain lagi."

Memang ada pilihan bagi diri ini, aku pernah mencoba mendekati orang lain. Begitu pula ada juga yang sempat mendekatiku. Hingga suatu hari ini sudah merasa klik untuk memilihmu saja. Ada rasa yang tidak bisa dijabarkan, hingga akhirnya lebih baik memilihmu yang jadi jodohku. Memilihmu menjadi pendamping hidupku untuk selamanya. Memilihmu yang sederhana namun aku rasakan bisa membawa kebahagiaan. 

"Mungkin suatu hari kau akan bertanya padaku, mengapa diriku mencintaimu. Aku entah harus jawab apa. Aku ingin memujimu dan merayumu, namun mungkin kau akan tersenyum sambil bilang "Ah gombal...!"

Dibalik rasa suka dan cintaku padamu, tidak khayal dirimu akan banyak bertanya padaku. Walau awalnya memang dirimu sungkan dan malu. Takut dan khawatir jika diriku mungkin malah marah saat ditanya. Namun tidak demikian, aku justru khawatir jika dirimu menanyakan hal itu. Aku takut akan salah dalam menjawabnya. Ingin rasanya menjawabnya dengan berbagai rayuan padamu, memujimu dengan berbagai kata-kata manis. Pastilah engkau akan senyum-senyum sendiri atau pura-pura manyun tidak jelas. Entah sesederhana apapun dirimu saat ini, aku yakinkan untuk tetap memilihmu.

"Mungkin karena dibalik kesederhanaanmu itu, justru aku merasa bahwa dirimu itu adalah orang terbaik bagiku. Engkaulah yang bisa membahagiakanku tanpa syarat yang aneh-aneh."


Dibalik kesederhanaan yang engkau miliki, engkau justru menyimpan rasa penasaran yang besar. Lalu dibalik semua itu engkau menjaga dirimu dalam kebaikan. Engkau tidak bersifat "neko-neko" seperti yang lain. Tampilanmu yang sederhana dan apa adanya, membuatmu makin istimewa tanpa banyak polesan. Engkau bukanlah sosok yang penuh "editan" disana-sini. Engkau biasa saja namun berharga. Engkau pun tak perlu iri dengan kerupawanan orang lain, karena aku mencintai dirimu apa adanya.

"Jika engkau bertanya mengapa aku tidak memilih yang lain, yang lebih rupawan, yang lebih kaya, yang lebih pintar dll. Entahlah, aku dipilih olehmu saja sudah begitu merasa sangat bahagia."

Aku memang tidak mencari yang sempurna, aku ingin memilih yang kiranya yang tebaik bagiku. Orang yang sekiranya akan bisa membahagiakanku. Sosok yang lebih wah memang banyak, tetapi bukan itu tujuannya. Cinta bukan sekadar tentang gengsi-gengsian semata. Dengan bersamamu saja aku sudah merasa sangat bahagia, aku merasa beruntung sekali. Engkau memang sederhana, namun engkaulah pilihanku.

0 Response to "Kau Memang Sederhana, Namun Engkaulah Pilihanku"

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.