Baper Itu Ketika Melihat Temen Udah Pada Nikah, Dan Kita Masih Belum Juga.





"Dapat informasi bahwa teman kita si A telah lamaran, si B telah dilamar, si C mau nikah. Jleb, rasanya kenapa kita aja yang belum. Kenapa yang lain pada cepet-cepet."

Jika mendengar bahwa teman kita ada yang sudah lamaran, oh rasannya sungguh bervariasi. Terkadang juga terasa biasa, terkadang juga langsung mak jleb di hati. Apalagi jika yang lamaran itu adalah sahabat dekat kita. Lalu ada kabar lagi teman kita yang lainnya udah mau nikah. Duh kok rasanya diri kita sudah tertinggal ketemu jodohnya ya. Kita yang belum menikah menjadi merasa baper. Kita  dalam hati kecil pun berharap agar bisa segera menyusul. Sambil bertanya-tanya, kapan kita akan bertemu jodoh kita nantinya.

"Dapat undangan dari teman, isinya undangan pernikahan. Rasanya langsung deg, sambil bertanya pada diri sendiri kapan jadi pihak yang nyebarin undangan."

Mendapatkan undangan pernikahan dari teman di kala hati sedang merasa sendiri. Hal itu membuat bulu-bulu dalam tubuh serasa merinding. Ada rasa sebal, ada rasa bahagia, ada rasa iri, ada rasa ingin juga bisa menyusulnya. Sambil membacanya pelan, melihat tentang siapa sih yang telah mau menikah dengan bersama teman kita itu. Siapa sih sosok yang telah dipilih oleh teman kita itu. Kita pun terbawa perasaan juga, membayangkan andai undangan itu bersala dari kita. Tertulis nama kita dan nama orang yang kita sayangi.


"Datang ke acara pernikahan teman, lihat panggung pelaminan. Jadi baper lagi, sambil ngebayangin duduk bersanding dengan seseorang. Oh indahnya, tetapi entah kapan."



Apalagi saat datang ke acara pernikahan teman kita. Itu rasa bapernya luar biasa. Lihat panggung pelaminan yang memang di desain indah, langsung kebayang jika nanti kita duduk disana. Bahkan bisa jadi kita melihat tenda pernikahannya sudah baper. Rasanya pikiran terbayang kemana-mana. Apalagi jika melihat pasangan memperlai pengantin yang nampak romantis di atas panggung. Sambil tersenyum begitu ceria sekali pada hari itu. Kapan kita seperti itu, kapan kita bisa seperti mereka. Rasanya bikin hati tidak sabar untuk menikah segera.

"Dengar sesi ijab qobul, terdengar suara sah sah sah. Jadi mikir kapan kalimat ijab qobul itu terjadi pada kita. Saya terima nikahnya bla bla bla."

Saat momen sakral dan sangat berkesan dalam upacara pernikahan. Yakni saat prosesi ijab qobul. Terdengar lantang suara penghulu yang menikahkan kedua mempelai. Kata-kata yang begitu menghipnotis kita. Kata-kata yang begitu indah melebihi kata rayuan dan gombalan yang sering kita dengar. Duh entah bagaiamana rasanya pada saat itu. Terasa bagi kita yang belum menikah, sambil membayangkan jika kita yang berada pada posisi teman kita. Kira-kira seperti apakah rasanya.

"Lihat di media sosial foto-foto pernikahan teman sambil pegang buku nikah. Jleb di hati berlanjut, kapan diri ini pegang buku itu bersama sosok yang dicinta."

Tidak berselang lama setelah pernikahan teman-teman kita. Biasanya mereka akan memposting berbagai foto bahagia pernikahannya. Lalu kita masih menikmati status lajang hingga saat ini. Entah kapan bisa menyusulnya, kita hanya mencoba ikut bahagia dan menutupi kebaperan yang ada dengan ikut memberikan like atau kementar di foto-foto mereka. Hal itu karena sekarang kita hanya masih bisa seperti itu saja. Daripada bersedih lebih baik kita mendoakan yang baik-baik pada mereka. 

"Belum lagi jika lihat teman kita udah nimang-nimang anaknya imut-imut, lucu, gemesin. Hemmm jadi pengen, tetapi boro-boro punya anak, kita nikah aja belum. hehehe"

Tidak dipungkiri bahwa banyak dari teman kita yang sudah pada punya momongan. Mereka sudah dianugerahi oleh Allah SWT seorang putra atau putri yang sangat menggemaskan. Kita serasa ingin segera punya anak juga. Ah namun boro-boro segera punya anak. Nikah saja belum, duh rasanya angan-angan kita melayang jauh sekali. Andai saja sudah menikah, mungkin kita sudah memiliki momongan juga. Namun kita tetap menyadari, bahwa semua memang sudah ada jatahnya. Sudah ada jatah waktu yang tepat untuk kita bertemu jodoh kita. Kapan waktunya kita akan menikah. Sekarang, di balik semua rasa baper yang terasa. Kita harus mencoba tetap bahagia, agar dari sekarang pun kita bisa tetap tersenyum menatap jodoh kita. Entah kapan kita menikah, entah baper itu terasa hampir setiap saat. Terpenting kita harus menikmati semua perjalanan hidup yang kita miliki sekarang.

0 Response to "Baper Itu Ketika Melihat Temen Udah Pada Nikah, Dan Kita Masih Belum Juga."

Post a Comment

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari AJP Creations Melalui Email Anda. Jangan lupa cek kotak masuk di emailnya untuk mengaktifkan fitur pengiriman, setelah klik berlangganan di bawah ini.